MooieSeptie

Hallow semuah.
Akhir - akhir ini saya beneran lagi seneng - senengnya bikin - bikin DIY gitu. Dan blog yang wajib kalian kunjungi itu blognya Mbak Lintang. Seriously, salah satu blogger favorit aku yang sering banget buat DIY yang ajib - ajib dan keren gitchu ditambah dengan penjelasan mengenai manfaat dari setiap ingredients-nya.
Salah satu yang paling hype itu adalah DIY toner saccharomyces-nya dia yang disejajarkan dengan FTE-nya SKII *terbelalak*.

penampakan fte dari SK-II (sumber)

Setelah pemakaian sekitar 3 minggu efeknya di saya termasuk kategori Qeren banget sih *pake Q* karena dengan modal yang murah dan cara buat segampang itu hasilnya bisa dibilang memuaskan. Memang hasilnya gak langsung keliatan tapi memang sekali lagi dengan modal yang murah dan cara buat yang gampang ini toner bekerja baik buat saya. Saya suka banget pokoke!
Hasil yang paling kelihatan adalah muka makin halus, cerah, kemerahan berkurang dan pori - poriku yang besar jadi lebih mengecil. Saya kaget ngeliat hasilnya, gak pernah ngira bakalan jadi suka banget gini.

Dimalam hari yang sunyi *halah* saya sebelum tidur sering ngaca ngeliat perubahan di wajah dan saya kaget minta ampun ngeliat pori - pori saya yang gede - gede jadi lebih mengecil dan setiap bangun pagi muka saya lebih lembut rasanya.
Manfaat yang saya rasakan selain di atas adalah jerawat saya kemarin baru tumbuh di dahi keesokannya jerawatnya agak ngempes dan setelah 3 hari sudah hilang tanpa memakai benzolac/hiruscar.
Saya itu kalau malam gak pakai krim malam/serum/essence atau yang lain - lain. Saya hanya pakai toner ini dan kalau lagi rajin saya oleskan hiruscar di bekas - bekas jerawat.

Yuk intip sedikit cara pembuatannya.
Yang diperlukan :
1. Air suam - suam kuku setengah gelas
2. Fermipan (ragi roti) (Rp 4.000an di warung)
3. Nasi yang baru masak 2 sendok makan -  di-anginkan dulu supaya tidak terlalu panas. Nasi yang terlalu panas bisa menyebabkan fermentasi gagal karena ragi roti mati duluan.
4. Botol kaca/gelas kaca. Kalau saya pakai dari botol bekas madu.
5. Plastik
6. Karet gelang
7. Natrium benzoat (pengawet makanan) (Rp 6.000an di giant, hypermart atau supermarket)
8. Saringan (saya pakai kain dirumah/sapu tangan)

Cara bikin :
1. Masukkan air ke dalam botol kaca. Usahakan airnya jangan terlalu panas,  suam - suam kuku saja. Botolnya saya sterilkan dulu dengan cara merendam di air panas.
2. Masukkan nasi yang hangat 2 sendok makan
3. Masukkan fermipan 1 sendok teh
4. Tutup rapat pakai plastik dan ikat pakai karet gelang. Jangan sampai ada udara yang bisa masuk. Lalu dikocok supaya ragi dan nasi bercampur.
5. Biarkan berfermentasi sampai 3 jam. Jika ada buih - buih kecil di permukaan air maka fermentasi berhasil.


6. Saring ke botol kaca pakai saringan
7. Masukkan natrium benzoat sak-cuprit
8. Kocok secara vertikal.
9. Masukkan ke kulkas biar makin semriwing

Cara pakainya seperti biasa kayak pakai toner.
Untuk bahan pengawet natrium benzoat gak wajib dipakai. Kalau gak pakai pengawet tonernya bisa dipakai 2-3 hari didalam kulkas (langsung buang kalau sudah bau kecut).
Untuk pengawet bisa pakai natrium benzoat (tahan 1-2 minggu) diluar atau didalam kulkas atau bisa pakai perasan lemon atau jeruk nipis.

Bisa baca post dari Mbak Lintang yang disini, beliau nerangin dengan jelas, tepat dan cermat soal ragi roti buat wajah dan manfaatnya.

di jam yang sama hari berbeda dan baju yang berbeda

Sebenarnya kalau di kamera mungkin gak terlalu kelihatan ya? Tapiiii....
Hasilnya ajib banget di saya, seperti yang saya bisa bilang diatas toner ini udah MURAH dan gak mengecewakan sama sekali hasilnya. SUKA BANGET! Cuma butuh niat dan nunggu bentar buat fermentasinya.
Ini review dari neng hatta-shani atau tinggal search saja review toner saccharomyces. 
Selamat mencoba, good luck!

Semenjak update OS laptop ke Windows 10 laptop jadi lemot. Pengen balik lagi ke Windows 7 tapi ribet. Sudahlah harus move on sepertinya, jangan liat - liat kebelakang lagi kayak masa lalu gitu, gak bagus liat - liat kebelakang terus *eaaaaa*

Ngomong - ngomong soal nge-blog, kenapa sih nge-blog lagi?

sumber

sumber

sumber

sumber

sumber

sumber

Hai hai semua~ Semenjak lepas dari krim dokter kebanyakan masker dan skincare aku itu buatan sendiri.. Aku itu penggila masker, aku bisa maskeran tiap hari karena rasanya hidupku kurang tanpa maskeran *halah*. Nah, kali ini aku mau share masker DIY andalan aku.

Yuk, dimulai

Alat dan bahan :
1. Oatmeal
2. Garam
3. Madu
4. Mangkuk
5. Air
6. Sendok/Garpu

Cara membuat :
1. Masukkan oatmeal secukupnya kedalam mangkuk
2. Masukkan air secukupnya. Jangan kebanyakan nanti malah susah nempel di maskernya di muka *nunjuk diri sendiri*
3. Campurkan madu secukupnya.
4. Tambahkan garam sedikit

Selesai deh..
Yang aku rasakan adalah kulit jadi bersih, segar, kenyal dan keliatan cerah. Ada sedikit rasa cekit - cekit buat jerawat yang mau tumbuh gitu karena efek garam sih sepertinya.

Kelebihan :
1. Mencerahkan
2. Melembabkan
3. Baunya enak
4. Membantu membersihkan muka
5. Membantu membasmi bakteri jerawat (efek garam)

Kekurangan :
1. Beleberan di muka
2. Agak susah sewaktu dibersihkan karena pengaruh madu yang lengket

Selanjutnya, mari kita bahas manfaat dari ingredients masing - masing ya.
Manfaat oatmeal (http://www.huffingtonpost.com/2013/11/05/oatmeal-beauty-benefits_n_4214053.html)

• Sebagai rendaman untuk mandi
• Membantu menormalkan pH kulit dan melembabkan
• Exfoliator

Manfaat madu (http://www.womenshealthmag.com/beauty/beauty-uses-for-honey)

• Melembabkan 
• Membersihkan pori
• Exfoliator yang lembur : penuh dengan antioksidan, enzim dan nutrisi lain untuk menutrisi, membersihkan dan melembabkan kulit. 
• Menyamarkan bekas luka
• Mengobati jerawat
• Melembabkan kutikula
• Mengobati terbakar sinar matahari

Manfaat garam (http://www.livestrong.com/article/156225-benefits-of-sea-salt-for-the-skin/)

• Melembabkan kulit, menyembuhkan kondisi kulit kering yang serius seperti eksim
• Melancarkan sirkulasi darah
• Sebagai detoxifier
• Sebagai exfoliator
• Mencegah komedo/membersihkan pori - pori
• Menyembuhkan dan mencegah jerawat
• Mengurangi sekresi sebum
• Mengurangi ukuran kantung mata

Halooo, sudah pertengahan Januari 2016 lho *terus?*

Packaging

Tekstur dan Wangi

Kelebihan :
1. Wanginya enak BANGET!
2. Melembabkan bibir
3. Packaging sederhana dan travel friendly

Kekurangan
1. Gampang meleleh
2. Tutup susah dibuka (apalagi kalau lip butternya udah mulai tumpah - tumpah ke pinggiran tutup)

Repurchase? YES

Wah, Pondok Gede hujan gede dari tadi pagi. Jam 10 pagi saya pergi ke ATM sekalian mau beli kartu perdana yang udah ada kuotanya (lebih murah dan gak mau rugi orangnya) karena memang HP saya dual simcard. Sesampainya di gerai pulsa hujan deras melanda akhirnya saya nungguin sekitar 1 jam tetapi hujan tak kunjung reda juga. Saya orangnya ga sabaran dan dengan gamblangnya saya terjang itu hujan dan yah lumayanlah basahnya.

butek? EMANG. basah? APALAGI

Ngomong - ngomong masalah sabar, saya itu kepingin segala sesuatu berjalan tepat dan cepat dan terkadang karena ketidaksabaran saya mengakibatkan saya harus mengulang suatu pekerjaan (yap! lesson learned). Saya orangnya tepat waktu banget dan gak suka sama orang yang lelet, contohnya kalau janjian jam 5 dari jam 2 juga saya sudah bersiap - siap dan sekitar jam setengah 4 saya sudah berangkat apalagi kalau saya harus bertemu orang baru atau janjian rame - rame. Yang saya gak habis pikir ada orang yang memang sengaja terlambat supaya tidak menunggu. Alasan lainnya kenapa saya tidak suka orang terlambat adalah saya tidak suka menunggu terlalu lama dan saya itu ga sabaran.

Sekarang ini saya harus menunggu. Menunggu sesuatu yang tidak pasti. Fyi, saya sudah lulus kuliah dari September 2015 dan wisuda November 2015.
Saya mendapatkan tawaran wawancara awal pekerjaan sehari setelah ulang tahun saya dan sebelum wisuda pulak!. Senangnya bukan main dan saya lolos sampai tahap wawancara akhir (wawancara user) tetapi saya gagal pada tahap itu dan saya tahu pasti saya bakalan gagal karena mereka mengatakan apakah passion saya sama seperti yang mereka cari, saya katakan tidak karena saya mau jujur dengan kemampuan saya.
Akhirnya setelah menunggu sebulan mereka menghubungi saya kembali dan memberikan tawaran pada posisi yang lain, tentu saja saya bilang "IYA! BAIK" saya langsung wawancara akhir (wawancara user) dan dari 10 orang yang mengikuti wawancara akhir hanya 4 orang yang lolos ke tahap selanjutnya yaitu medical checkup. Setelah hasil medical checkup saya menunggu sekitar 2 bulan dan tepat pada tanggal 23 Desember salah satu teman saya dipanggil untuk sign contract, saya menunggu ditelfon tapi tak kunjung ditelfon juga. Saya menangis, sedih, kecewa dan bilang sama Tuhan "Tuhan kenapa?". Teman saya yang masuk berkata bahwa saat dia sign contract ada yang memang bulan kemarin nasibnya sama seperti saya tidak ditelfon untuk sign contract sekarang tetapi ditelfon untuk sign contract untuk batch berikutnya. Saya senang dan gembira tetapi ada tetap aja hati saya berkata "Tuhan, kenapa gak sekarang? Kalau nanti gak ditelfon gimana? Saya sudah siap kok Tuhan. Saya mau bekerja" tetapi jawaban Tuhan beda "Bukan sekarang".
Berpikir positif adalah jalan satu - satunya supaya hati saya tidak gundah dimana harus mengatakan kepada orang tua saya belum diterima, saya berpikir kalau saya sign contract sekarang saya gak bakalan bisa menikmati Natal dan Tahun Baru bersama keluarga saya. Walaupun memang, saya menjalani Natal bersama Ayah, Abang dan kakak kedua saya (yap! tanpa ibu) dan tahun baruan saya jalani bersama ibu dan kakak kedua saya (yap! tanpa ayah). Ya, begitulah keluarga saya, gak ada keluarga yang sempurna kan? Bersyukur yang saya lakukan, bersyukur masih bisa menjalani Natal, gereja, tahun baruan, makan Hanamasa, Pizza Hut pokoknya all about junk food. 

Sekarang sudah bulan Januari, saya sudah mengikuti beberapa job fair, apply sana sini dan tidak ada yang memanggil. Terkadang saya berpikir "Kenapa sih begini banget?" yang saya kerjakan hanya mengeluh, bagaimana tidak mengeluh ada yang mengatakan pada saya "Daripada gak dapat - dapat kerja (hmm) daftar saja S2" "Saya belum tau thesis mau seperti apa, saya masih belum tau mau ambil jurusan yang linier atau yang lain, S2 itu perlu proposal thesis" "Ya, buat saja proposalnya". Terkadang orang bahkan gak berpikir, saya manusia biasa. S2 gak segampang membalikkan tangan (walaupun bagi sebagian orang itu hal kecil atau ya coba saja) tapi saya berpikir ini bukan hal main - main.
Saya menangis, instead of memberikan kata - kata yang menyakitkan kenapa tidak memberikan kata - kata dukungan yang simpel seperti "Sabar ya sep, pasti bakalan kerja kok, tenang ya kami doakan" .
Setiap hari saya dirumah sendiri, tidak ada ayah, ibu, kakak atau abang. Ya, saat seperti ini enak banget buat MENGELUH, timingnya pas banget buat nangis, mengeluh, mengutuki diri sendiri dan marah sama Tuhan. Kenapa sih? kenapa?

Faktanya adalah, saya baru 4 bulan tidak dapat kerja sedangkan yang lain bisa lebih dari ini dan masih semangat (lesson learned) dan memang perusahaan yang saya daftar rata - rata perusahaan besar dan BUMN (wajar kan di php-in *hihi*) . Saya punya rumah di Bekasi dan saya gak perlu jauh - jauh untuk mengikuti tes dimana orang lain harus merantau ke ibukota buat cari pekerjaan dan tetap semangat (lesson learned).




Hope I can get a job later in a right time. In a God's right time and right place.

Be blessed and positive.