Thursday, December 15, 2022

# SyepTrip

Pengalaman Open Trip ke Baduy Dalam

Cerita open trip kali ini campuran menegangkan dan menyenangkan

Membujuk suami supaya mau ikut dan akhirnya suami ketagihan sampai bilang "sebelum mati aku mau ke Baduy sekali lagi" 

Wow sekali bukan? 

Terlalu W O W


Cerita kali ini mungkin akan panjang karena aku akan berusaha menceritakan se-detail mungkin.

Karena Baduy ini terlalu berkesan xD


1. Harga & Meeting Point

Harga per orang : Rp 250.000,-

Lagi - lagi aku pakai jasa wukitravel sebagai agen opentripku

meeting point :  stasiun Tanah Abang / Stasiun Rangkas Bitung jam 07.00 pagi 

Kami memilih stasiun Tanah Abang sebagai meeting point dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam sampai ke stasiun Rangkas Bitung

Jumlah kami ada sekitar 25 orang 

Cuaca yang panas dan langit yang cerah

Sebelum pergi berdoa dulu supaya perjalanan ke Baduy kali ini dilancarkan. Amin..

2. Desa Ciboleger

Dari stasiun Rangkasbitung kami naik Elf ke Desa Ciboleger

Perjalanannya kurang lebih 2 jam, sampai disana kami makan siang di warung sekitar dan masih ada swalayan buat beli snack dan minuman

Foto dulu di patung selamat datang Desa Ciboleger

Sekitar jam setengah 1 siang kami mulai trekking ke Baduy Dalam. 

Perjalanannya dari Desa Ciboleger - Baduy Luar - Baduy Dalam dan menempuh waktu sekitar 4 jam  (nampaknya hanya sebentar bukan?)

Bisa beli oleh - oleh juga di sekitaran Baduy Luar kalau mau


3. Baduy Luar

Yang tidak punya trekking pole jangan takut karena anak - anak baduy luar jualan kayu panjang buat pengganti trekking pole seharga 5.000 - lumayan bantu masyarakat sekitar

Dan yang gak mau bawa tas sendiri bisa sewa jasa porter sama akang suku Baduy Dalam (yang nantinya kita akan tidur di rumah mereka) dan bayar seikhlasnya

jalanan yang menanjak

Perjalanan baduy luar banyak tanjakan dan anak tangga - cukup menguras tenaga 

Jadi siapkan fisik dan mental yang kuat

Pas di baduy luar aku udah merasa capek, belum terbayang bagaimana situasi di baduy dalam 


Ciri - ciri suku baduy luar : 

  • Baju dan celana bebas
  • Biasanya pakai ikat kepala warna biru
  • Boleh pakai alas kaki
  • Boleh dokumentasi di sekitar baduy luar
  • Pekerjaan utama : berladang dan menenun

Biasanya di sepanjang perjalanan ada yang jual air mineral dan minuman manis
Ada juga yang jual es mambo 

feat es mambo rasa taro

Percayalah 11 ribu langkah itu baru setengah perjalanan. Nampaknya langkahnya sedikit ya soalnya jamnya gak hitung berapa tanjakan yang udah dilalui :( 

rumah suku baduy


beristirahat di tanjakan ntah yang keberapa

3. Baduy Dalam

jembatan pembatas antara Baduy Luar dan Baduy Dalam

"Akhirnya sampai juga ke baduy dalam" pintaku dalam hati
Ternyata perjuangan belum berakhir dan masih banyak tanjakan yang lebih curam dibanding baduy luar
Sempat terpikir "apa karena tanjakan ini makanya baduy dalam gak boleh difoto? takut gak ada yang mau datang" HAHAHA

Ada 1 tanjakan yang buat aku pengen menyerah, tapi kalau menyerah jalan pulang jauh kalau lanjut kaki udah lemes banget. Bisa dibilang ini tanjakan hampir 90 derajat kali ye. 

Kang Andre & Adik Jatra

Ciri - ciri suku baduy dalam : 

  • Warna baju hitam / putih
  • Laki - laki & wanita pakai sarung warna hitam
  • Biasanya pakai ikat kepala warna putih
  • Tidak boleh pakai alas kaki
  • Tidak boleh naik kendaraan (kemanapun mesti jalan kaki)
  • Tidak boleh dokumentasi 
  • Tidak ada listrik
  • Tidak boleh pakai sabun dan pasta gigi
  • Tidak ada toilet/MCK - semua dilakukan di sungai
  • Pekerjaan utama : berladang dan berjualan souvenir
  • Hanya boleh menginap maksimal 2 hari

Ini dia akang - akang yang baik hati. Baik banget jadi tour guide, selalu baik waktu ditanyain macem - macem demi menjawab ke-kepoan kami ðŸ’›

Dan terima kasih juga buat teteh - teteh yang udah berbaik hati nunjukin tempat mandi dan masakin makan kami selama disana

'suku-baduy-dalam.jpg' gagal diupload.
Akang dan adik yang baik hati


Hal yang perlu dibawa pas ke Baduy Dalam : 
  • MENTAL dan FISIK yang sudah siap dan sehat
  • Tissue basah : buat lap badan kalau gak mau mandi di sungai
  • Gak ada MCK : buang air kecil & besar semua dilakukan di sungai 
  • Bawa senter : karena gak ada listrik, buat malam hari kalau mau pipis ke sungai
  • Bawa selimut kecil / sleeping bag
  • Gausah bawa macam - macam barang yang enggak penting
  • Sepatu trekking
  • Sunblock 
  • Pakaian yang nyaman

Banyak ilmu, cerita baru dan pengalaman yang benar - benar aku dapat disini. 


Perjalanan pulang kami melewati jalur yang beda, walaupun sama aja capeknya HAHAHA
Aku juga membeli beberapa souvenir yang dibuat suku Baduy Dalam 

So far, this is the best trip I've ever had, most amazing story and experience. 

Big thank you untuk Kang Idong dan Andre yang udah jadi porter, nungguin kita yang sudah terengah - engah dan gak bosan jawab pertanyaanku "kang, ini berapa lama lagi?" "kang ini masih ada tanjakan?"
walaupun lebih muda dariku tetep aku panggil Akang HAHAHA ðŸ’›


 
Meanwhile suamiku "aku sebelum mati, mau ke Baduy lagi" 
and me yang masih trauma dengan tanjakan tanjakan maut 

Thank you Baduy & see you soon!










No comments:

Post a Comment