Friday, June 22, 2018

Kulineran Sehari di Makassar [Part 1]

3:40 PM 1 Comments
Hi !

permisi ya..
*nyapu* *ngepel* *bersihin sarang laba - laba* *bersihin sarang - sarang dosa*
fiuh
*elap keringet*

DARI MANA AJA SEP? *sante woy!*
Maafkan keabsenanku selama ini, maklum wanita karir *kibas rambut* *muntahin diri sendiri*

Terima kasih banyak untuk teman gilaku Tri Ulina Anastasia Sipangkar a.k.a Terik a.k.a Tasia yang menyuruhku kembali ke jalan yang benar menulis lagi dan yang sudah memuji kerecehan dari jokes - jokes ku. Ya Tuhan, mimpi apa ya kemarin, leluconku dipuji oleh Tri HAHAHAHAH

Mari lanjut lah ya~

Post ini adalah post lanjutan saat long weekend kemarin *tahun lalu OY!!!* .
Aku dan temanku memutuskan untuk kulineran mulai siang - malam hari di Makassar.

Dengan bermodal fasilitas ojol a.k.a Ojek Online kita pergi keliling Makassar untuk mencoba kuliner yang terkenal di Makassar.

Yuk, mari.

1. Pallubasa Serigala

Letaknya ada di Jalan Serigala, Mamajang Dalam. Di aplikasi Ojol juga sudah ada "Pallubasa Serigala" dan orang Makassar sejati pasti tau tempat ini.

tampak depan 
tampak dalam
Fyi, tempat ini bukan untuk bersilaturahmi, kongkow, curhat soal masa depan apalagi masa lalu,  bukan untuk pacaran apalagi untuk pedekate *malu dong ah*
Disini itu kebanyakan selesai makan pulang, karena pasti banyak yang antri. Ngertiin kami dong yang pingin makan pallubasa dan sudah antri tapi kalian masih ketawa ketiwi padahal pesennya cuma 1 porsi HAHAHAHAHA


Harga pallubasa ini dibandrol sekitar 27 ribu lengkap dengan minum Tehbotol.
Kalian bisa pilih palu basa pakai telur mentah atau tidak. Tapi biasanya aku pilih yang tidak pakai telur.
Isian Pallubasa bisa dipilih dari daging, paru, usus, pipi dan segala macam jeroan yang ada di sapi. Biasanya aku pilih paru dan pipi. Pipi ini dagingnya lembut banget *plis jangan tanya ini bagian mananya sapi, yang kupercaya adalah Tuhan Yang Maha Esa daging ini bagian dari pipi sapi*

Rasanya itu ya rasa kolesterol banget~ HAHAHAH Pallubasa ini adalah salah satu makanan khas Makassar yang cocok di lidahku. Rasanya gurih, berminyak dan E N A K.

tampak dekat
Mangkoknya kecil ya manteman. Jadi makanlah pakai nasi biar kenyang, jangan sok gengsi! HAHAHA

2. Rumah Makan Muda Mudi

"Dessert khas Makassar apa ya?"
"Aku aku aku" jawab si Es Pisang Ijo.

Dari beberapa pisang ijo yang kurasakan di Makassar. Es pisang ijo di Muda Mudi ini yang paling terkesan dan enak buatku.

Rumah Makan ini terletak di Jalan Rusa no.45A. Di Ojol juga udah ada kok.

source gambar : https://id.openrice.com/id/other/p-rumah-makan-muda-mudi-p99056
Ada banyak pilihan makanan yang ditawarkan selain Es Pisang Ijo contohnya Jalangkote, Lumpia, berbagai jenis Mie, Nasi Goreng dan Sate

source gambar : http://alfianwidi.com/2014/10/kelana-rasa-sulsel-bag3/

Karena file di HP banyak yang hilang *makanya kalau punya bahan blog langsung disave Sep* mohon maaf jika 2 gambar diatas dicomot dari website blogger lain. 


Harga 1 porsi es pisang ijo dibandrol dengan harga 25 ribu rupiah. 1 porsi ini bisa disantap untuk 2 orang karena menurut saya porsinya lumayan besar.

Es Pisang Ijo Muda Mudi
Flanya menurutku tidak terlalu manis, pisangnya lembut dan juga lapisan luar hijaunya yang lumayan tebal. Sirupnya memakai DHT yang berperan penting menambah manis di pisang ijo ini.

Sekian dulu untuk post kuliner Part 1 di Makassar.
Ditunggu ya Part 2 - nya~









Thursday, December 7, 2017

Belajar Sejarah & Spot Foto di Benteng Fort Rotterdam

5:16 PM 0 Comments
Hi!

Masih tentang long weekend kemarin, aku sempat mengunjungi salah satu peninggalan sejarah kerajaan di kota Makassar yaitu Fort Rotterdam.

Benteng Fort Rotterdam terletak di Jl Ujung Pandang, Bulo Gading. Berada di pinggir pantai sebelah barat kota Makassar.

Fort Rotterdam ini dahulu bernama benteng Udjung Pandang yaitu peninggalan kerajaan Gowa Tallo. Benteng ini dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa ke 9 bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.
Benteng ini berbentuk seperti penyu dari atas dimana penyu dapat hidup di darat dan lautan, sama dengan kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun lautan.

Lalu karena suatu perjanjian yaitu perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya adalah mewajibkan kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda maka diubahlah nama benteng ini menjadi Benteng Fort Rotterdam dan digunakan sebagai pusat penampungan rempah - rempah di Indonesia bagian timur.

source 

sisi depan yang butuh perjuangan ambil gambarnya

Setelah masuk kedalam, kalian akan melihat hamparan rumput hijau dan juga museum yang berisikan baju adat ataupun patung - patung khas Makassar. Aku tidak masuk karena kondisi yang tidak memungkinkan karena saya mengejar untuk melihat sunset di Goedang Popsa.



Halaman hijau yang luas benar - benar menyejukkan hati. Kita juga disambut dengan bangunan khas Belanda.

Add caption

Sebenernya kesini tidak ada plan sama sekali. Makanya tidak punya banyak waktu untuk menjelajah Fort Rotterdam ini.

Btw, tiket masuknya G R A T I S ya. #AnakReceh. Kalian cukup isi buku tamu, ada juga bapak yang akan menawarkan jasa untuk menjadi tour guide menjelaskan sejarah Benteng Fort Rotterdam ini. 


Foto di depan museum La Galigo

Sekarang aku akan jabarkan beberapa tempat spot foto yang lumayan bisa menghias instagram kalian. 

1. Kalian akan banyak menemukan jendela - jendela jadul khas Belanda. 



2. Sebaiknya datang di saat awan yang bagus. Karena Benteng ini sifatnya terbuka akan bisa mengambil foto awan yang bagus untuk spot foto kalian.

Kalian bisa mengelilingi dan naik keatas untuk melihat - lihat sekeliling Benteng dan berfoto.




Setengah jam berkeliling di daerah Benteng ini cukup menguras keringat.
Kalian akan menemukan lebih banyak spot foto yang bagus jika lebih mendalami sisi Benteng Fort Rotterdam ini.

Hope you have a great journey peeps! XD



XOXO


Monday, December 4, 2017

Menikmati Sunset di Goedang Popsa - Makassar

8:46 PM 0 Comments
Hi!

Long weekend kemarin aku punya kesempatan lebih buat menjelajah kota Makassar.
Lumayan banyak tempat yang aku kunjungi salah satunya adalah Goedang Popsa.

Alamatnya ada di Jl Ujung Pandang No. 4, Bulo Gading. Disamping Kampoeng Popsa dan sebrang Fort Rotterdam.

Goedang Popsa dulunya adalah penyimpanan alat - alat olahraga air dan disulap menjadi casual dining dan tempat nongkrong. Lokasinya di pinggir pantai.

lokasi diluar goedang poepsa

Aku bersama temanku pergi kesana sekitar jam 5an khusus untuk menikmati sunset.
Sesampainya didalam kita disuguhi oleh suasana yang nyaman dan cocok banget buat nongkrong rame - rame. Dan gak disangka banyak keluarga yang makan ditempat ini.


Makanan yang disediakan adalah tipe western, mulai dari pizza, pasta, pisang ijo modern, pisang goreng modern, fish & chips, burger dan masih banyak lainnya.

Karena tujuan utama kesini hanyalah melihat sunset dan juga memastikan apakah Goedang Popsa ini sesuai dengan ekspektasi kita maka aku hanya memesan jus jeruk seharga 35K #AnakReceh detected.
Hahaha gak kok, karena sebelum kesini kita sudah makan Coto Makassar dulu jadi perut udah benar - benar keisi.

Intinya disini kalian beli pemandangan dan suasana juga selain untuk makan.
Disediakan tempat duduk di bagian dalam dan luar


Goedang Popsa juga menyediakan minuman seperti mojito, beers, whiskey dan liquor lainnya.



So, is the sunset really worth it? Let you be the judge ya..

Menurutku suasananya nyaman banget buat nongkrong, menikmati angin pantai dan juga menunggu untuk melihat sunset. 

Ditambah kafe ini dikelilingi oleh pohon - pohon hijau yang ngebuat mata jadi lebih seger. 

beberapa perahu sekitar cafe
Beberapa perahu yang bersender di pinggir pantai.

detik detik menunggu sunset



And here we gooo. The sunset. Foto ini diambil without any filter. Kalian bisa menilai sendiri bagaimana sunsetnya ditemani segelas orange juice :)


Tempat ini cocok banget buat yang mau menikmati weekend di hari Sabtu dan juga bersantai bersama kerabat ataupun saudara.


Tapi kalau kalian duduk diluar tidak ada colokan. Jadi isi dulu baterai kamera/hp yang kalian punya supaya bisa puas foto - foto atau sekedar berbagi di sosial media. Yaelah bawa powerbank Sep!! :)


See you on my next trip!




XOXO


Thursday, November 30, 2017

Samalona Island - Makassar

5:57 PM 0 Comments
A little trip to Samalona Island begins..

adik kecil melawan ombak
Untuk ke pulau Samalona, kalian harus pergi ke dermaga dekat Benteng Rotterdam lalu menaiki kapal kecil. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit.
Kalau rombongan melebihi 20 orang kemungkinan akan dapat kapal yang besar.
Rombonganku ada 7 orang, kami menaiki kapal yang kecil dengan membayar 400 ribu pulang pergi pulau.
Kita bisa menelfon kapan saja untuk minta dijemput ke pulau setelah puas bermain disana.
Fyi, kapal hanya menyediakan 2 pelampung, jadi bagi yang parnoan silahkan bawa pelampung dari rumah masing - masing.
Dan jangan pergi disiang/sore hari karena ombak besar atau pergi disaat musim hujan. Please, jangan menjemput maut he he he he...

Kita mulai naik kapal sekitar jam setengah 10 pagi, ombak masih tenang dan kecil. Sedikit hempasan ombak membuat kapal kecil kami oleng. Belum ada rasa takut karena rasanya seperti main di arena permainan dufan.


dermaga pulau Samalona

Sesampainya disana, belum banyak pengunjung yang datang.
Jika kalian ingin menginap, banyak penyewaan rumah/tempat inap. Banyak turis juga yang berasal dari Malaysia maupun Korea.

rumah panggung warga

First impression sesampainya disana adalah hati yang kecewa, karena menurutku pulaunya kurang terawat. Lumayan banyak sampah yang berserakan.



Tapi diatas itu semua, hatiku bergejolak ketika didepan mata sudah bisa melihat pantai dan bisa berenang sepuasnya.





Kalian bisa snorkeling dengan membayar kurang lebih 30 ribu dan bermain banana boat dengan membayar 15 - 30 ribu/orang



Rombongan kami pun menempati salah satu gazebo yang dibayar 50ribu untuk dipakai sepuasnya. Btw, ibu -ibunya mintanya tiba - tiba lo. Kita pikir gratis rupanya bayar :p

gazebo pulau samalona

Untuk berenang dan menyeburkan diri di pantai Samalona kalian harus berhati - hati karena karangnya tajam booookk! Berhasil melukai telapak kaki.
Jika kalian tidak mau melukai diri sendiri, silahkan sewa kaos kaki anti karang harganya sekitar 15 ribu



Akhirnya nyebur!!

muka terlalu bahagia karena lupa kapan terakhir kalinya kepantai

So, sekitar jam 2 kita memutuskan untuk pulang disertai dengan hujan rintik - rintik.
Tadinya, mau diundur karena hujan, tetapi semakin sore berarti ombak juga semakin besar. Akhirnya kita tetap memutuskan untuk pulang.

Dan yang kami takutkan pun terjadi, ombak besar hampir masuk ke kapal. Ntah sudah berapa kali berkomat - kamit berdoa Bapa Kami terucap dari mulutku :p Ditambah kekhawatiran pelampung yang disediakan hanya 2.

Kita semua tegang dan tidak bergerak sama sekali karena takut jika kami bergerak kapal akan oleng.
WOW such an experience HAHA

Untuk sementara waktu aku akan berpuasa ke pulau menaiki kapal kecil..


Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai akhir.
Sampai ketemu di cerita selanjutnya




XOXO





Wednesday, November 29, 2017

[Trip To Toraja] Part 3 Lolai-Negeri di Atas Awan

8:33 AM 0 Comments
Hi!

Ini adalah hari terakhir di Toraja. Kita menginap di tenda tepat di daerah Lolai karena awan akan muncul di pagi hari sekitar jam 8 - 10 pagi.

Di tempat ini aku tidak bisa kasi foto yang banyak karena semua foto di HP hilang. Maklum kesalahan teknis :(

Lolai ini tepatnya ada di Kabupaten Toraja, Sulsel tepatnya di Kampung Lolai, Kecamatan Kapalapitu

Lolai - Negeri di Atas Awan
Awannya belum full sempurna. Foto ini diambil sekitar jam 7 pagi. Sedangkan orang - orang disana bilang sebaiknya kita menunggu sampai jam 10an dimana awan akan full sempurna..

Pengunjung banyak yang mulai menyerah dan memutuskan untuk pulang ketika melihat awan tidak full sempurna sampai dengan jam 8.

kondisi pengunjung saat menunggu awan
Gerombolan kami memutuskan untuk menunggu di warung kecil penjual indomie dengan teh hangat sambil menunggu awan yang akan full sempurna.

Dan it beyond my imagination!

Penantian kita terbayarkan dengan awan yang full sempurna sekitar jam 10 pagi. Awan akan berputar dan bergerak kearah kita sampai - sampai kita bisa memegang serpihan awan.



Awan mulai berkumpul dan saat nya berfoto - foto ria dan merasakan sejuknya angin dan lembutnya awan.

Yang bertanya - tanya siapa tour guide kita selama perjalanan adalah Kak Yoseo Maya, teman kantor kami yang asli orang Toraja. Dia menjadi tour guide kita selama 2 hari bersama dengan teman - temannya.



Dan inilah akhir perjalananku di Toraja. 2 hari itu belum cukup untuk mengelilingi semua tempat di Toraja.

Tetapi karena besok adalah hari Senin dan waktunya bekerja demi journey berikutnya, kita memutuskan untuk pulang sekitar jam 2 siang dan sampai di Makassar dengan selamat sekitar hari Minggu jam 11 malam.


See you next time, Toraja.


Magical land of beauty, Toraja.



XOXO