Untuk ke pulau Samalona, kalian harus pergi ke dermaga dekat Benteng Rotterdam lalu menaiki kapal kecil. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit.
Kalau rombongan melebihi 20 orang kemungkinan akan dapat kapal yang besar.
Rombonganku ada 7 orang, kami menaiki kapal yang kecil dengan membayar 400 ribu pulang pergi pulau.
Kita bisa menelfon kapan saja untuk minta dijemput ke pulau setelah puas bermain disana.
Fyi, kapal hanya menyediakan 2 pelampung, jadi bagi yang parnoan silahkan bawa pelampung dari rumah masing - masing.
Dan jangan pergi disiang/sore hari karena ombak besar atau pergi disaat musim hujan. Please, jangan menjemput maut he he he he...
Kita mulai naik kapal sekitar jam setengah 10 pagi, ombak masih tenang dan kecil. Sedikit hempasan ombak membuat kapal kecil kami oleng. Belum ada rasa takut karena rasanya seperti main di arena permainan dufan.
dermaga pulau Samalona |
Sesampainya disana, belum banyak pengunjung yang datang.
Jika kalian ingin menginap, banyak penyewaan rumah/tempat inap. Banyak turis juga yang berasal dari Malaysia maupun Korea.
rumah panggung warga |
First impression sesampainya disana adalah hati yang kecewa, karena menurutku pulaunya kurang terawat. Lumayan banyak sampah yang berserakan.
Tapi diatas itu semua, hatiku bergejolak ketika didepan mata sudah bisa melihat pantai dan bisa berenang sepuasnya.
Kalian bisa snorkeling dengan membayar kurang lebih 30 ribu dan bermain banana boat dengan membayar 15 - 30 ribu/orang
Rombongan kami pun menempati salah satu gazebo yang dibayar 50ribu untuk dipakai sepuasnya. Btw, ibu -ibunya mintanya tiba - tiba lo. Kita pikir gratis rupanya bayar :p
gazebo pulau samalona |
Untuk berenang dan menyeburkan diri di pantai Samalona kalian harus berhati - hati karena karangnya tajam booookk! Berhasil melukai telapak kaki.
Jika kalian tidak mau melukai diri sendiri, silahkan sewa kaos kaki anti karang harganya sekitar 15 ribu
Akhirnya nyebur!!
muka terlalu bahagia karena lupa kapan terakhir kalinya kepantai |
So, sekitar jam 2 kita memutuskan untuk pulang disertai dengan hujan rintik - rintik.
Tadinya, mau diundur karena hujan, tetapi semakin sore berarti ombak juga semakin besar. Akhirnya kita tetap memutuskan untuk pulang.
Dan yang kami takutkan pun terjadi, ombak besar hampir masuk ke kapal. Ntah sudah berapa kali berkomat - kamit berdoa Bapa Kami terucap dari mulutku :p Ditambah kekhawatiran pelampung yang disediakan hanya 2.
Kita semua tegang dan tidak bergerak sama sekali karena takut jika kami bergerak kapal akan oleng.
WOW such an experience HAHA
Untuk sementara waktu aku akan berpuasa ke pulau menaiki kapal kecil..
Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai akhir.
Sampai ketemu di cerita selanjutnya
XOXO
No comments:
Post a Comment