Monday, June 17, 2019

Gallery Cambodia - Phom Penh Part 1 : S21 Genocide Museum

11:31 AM 2 Comments
One of the most exciting place I've ever visited is this one. Phom Penh city.
Karena ini adalah salah satu negara kesukaanku, I will tell you a lot of facts and story about this country especially Phnom Penh city! Dan aku bagi ke beberapa part karena kalau dalam 1 post bakalan panjang beneurrr :)))

Kota yang dituju di negara ini adalah Phnom Penh ibukota Cambodia.
Kota ini lebih memilih pembayaran pakai dollar dibandingkan dengan mata uang mereka sendiri, para pengemudi tuktuk yang ramahnya luar biasa menyambut dengan senyum menawarkan untuk mengantar ke hotel.
Dari tuktuk ke hotel kurang lebih 10km dihargai 5$.
Di kota ini kalau harga dibawah 1$ akan dikembalikan dengan mata uang riel. Agak ribet sih.

Masyarakat disini, ramah, baik, murah senyum dan gak pelit kasi info.
Malam hari makan disekitaran hotel. Harga makanan disini lumayan mahal menurutku, malam itu memesan fuyunghai kerang, 2 nasi, sayur dan air mineral besar habis 12$. Tetapi tidak menurunkan kecintaanku atas kota ini karena setelah makan diberikan senyuman yang lebar dan free bubur kacang ijo *iya rasanya kayak bubur kacang ijo*
Mba pelayannya juga gak bisa bahasa inggris jadi.....google translate to the rescue. Ketik dalam bahasa inggris terus terjemahkan ke bahasa sana.

 


1. Keliling kota Phnom Penh

Hotel yang kupilih adalah Zinc Hotel yang berada tepat didepan Central Market Phnom Penh.

 

Di luar hotel akan ada banyak supir tuktuk yang menawarkan jasa berkeliling kota Phnom Penh. Kalau mau tau harus nawar harga berapa cek dulu di aplikasi Grab (Grab disana juga tuktuk) baru tinggal tawar harga sesuai Grab atau dibawah Grab.

Aku berkeliling kota Phnom Penh pakai jasa tuktuk dari jam 9 pagi - 3 siang dipatok harga 25$. Akan diantarkan ke destinasi turis yang ada di kota mereka.

 

Salah satu yang seru dari bapaknya adalah dia curhat mengenai keadaan negara Cambodia dari sudut pandangnya saat beristirahat setelah mengelilingi kota Phnom Penh. 

1. Raja negara Cambodia yang berumur 65 tahun dan masih jomblo. Pas saya tanya nanti penerusya siapa Pak? Dia jawab sambil tertawa "Ya gak tau" 
2. Rata rata gajinya kecil di sini, jadi anak - anak milenial banyak yang pergi kerja ke Taiwan, Korea, Malaysia atau Jepang. Bapaknya sendiri bilang penghasilan dia kira-kira 150$ per bulan dan biaya makan perhari 3$-4$
3. Banyak orang Indonesia yang datang kesini buat main kasino



2. S21 Genocide Museum Phnom Penh

This place is places with nightmares for Cambodian.
Ini adalah tempat dimana para rezim Khmer Rouge menyingkirkan orang - orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Baca lengkapnya disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Genosida_Tuol_Sleng

 

  • Harga masuk 5$ tanpa audio dan 8$ dengan audio
  • Saranku masuklah pakai audio karena penjelasan disetiap tempat dan gambar itu minim sekali. Aku masuk tanpa audio #AnakReceh dan pas masuk kedalam bersama rombongan bule - bule ikut kedapatan audio *rejeki gak kemana* dan aku jadi tau betapa penting audio itu   

 

  • Dilarang ambil foto didalam ruangan *walaupun tetap ada yang bandel* and you can google it absolutely yang isinya kebanyakan keadaan korban yang sudah meninggal, cara mereka meninggal dan bagaimana keadaan saat mereka ditemukan meninggal, tapi aku memutuskan untuk tidak mengambil foto didalam ruangan dan fokus ke setiap cerita dari audio
  • Saat liat foto para korban, alat - alat yang digunakan untuk penyiksaan, keadaan saat mereka ditemukan dan tidak bernyawa dan juga kondisi sel mereka aku merinding dan memutuskan melangkahkan kaki keluar. 
  • Ada 5 building yang bisa kita masuki

  • Foto ini adalah peraturan rezim Khmer Rouge untuk tahanan Cambodians
  • Btw, jangan kaget kalau banyak yang sedih dan nangis sesenggukan terutama para bule - bule. 

  • If you want to take an instagramable photos looking nice, smile or even jump. Please dont. Ini tempat penyiksaan dan banyak orang yang meninggal. So, please dont.  
  • Behave well and dress appropriate 

 

  • Salah satu korban rezim yang selamat dan masih hidup sampai sekarang. Dia menjual buku mengenai pengalamannya selama masa rezim Khmer Rouge
 

 "Never will we forget the crimes during the Democratic Kampuchea Regime"

  

 

Dari tempat pertama yang kukunjungi ini membuatku makin menyukai traveling ke negara - negara kecil yang punya sejarah, membuatku sadar bahwa rasa keingintahuanku besar banget, membuatku sadar kalau traveling itu gak sekedar foto - foto cantik tapi juga belajar.


Cont. Part 2 : tempat dimana para tahanan disiksa dan dibunuh : Killing Fields

Friday, June 14, 2019

Gallery Bangkok

2:05 PM 0 Comments
Hi!
Setelah drama Kuala Lumpur dan kampusnya. Akhirnya aku berhasil keluar dari Kuala Lumpur dan cancel visa.
Terima kasih bapak imigrasi yang sudah membantuku dan meminta maaf karena pengalaman burukku akan salah satu kampus di sana.

Setelah dari Kuala Lumpur aku memutuskan pergi untuk ngetrip ke 4 negara Thailand, Cambodia, Vietnam dan Hongkong.

Di Thailand tepatnya kota Bangkok ini aku mengumpulkan beberapa foto yang sedap dipandang *menurutku loh ya* HAHAHAHA
 3 hari 2 malam di Bangkok kurang cukup buatku dan pasti aku mau kesana lagi untuk menikmati makan 7-Eleven yang beragam dan uenak puol semuanya, menikmati kuliner dan beberapa tempat yang belum sempat dikunjungi kemarin.


1. Sekitaran AirBnB

Di Bangkok memutuskan untuk tinggal di AirBnB. Di sekitarannya aku menemukan spot bagus untuk difoto yaitu di parkiran dan restaurant di dekat situ namanya "Spoon" makanannya enak dan lumayan murah.

Area parkiran AirBnB di pagi hari


Restaurant Spoon

Tempatnya enak buat relax, kerjain tugas, ngobrol intim karena tempatnya tenang dan cozy. Makanannya juga enak, mereka menyediakan makanan khas Thailand kayak Chicken Basil *ingatnya itu doang*

 

 


2. Pattaya

Hari kedua memutuskan untuk pergi ke Pattaya menggunakan bus. Agak susah komunikasi disana karena para lokal kesulitan berbahasa inggris, padahal ini kawasan turis. Perjalanan lumayan jauh dan hari itu Pattaya luar biasa panas.


 


 3. Grand Palace

Kompleks bangunan istana di Bangkok. Hari itu juga panas luar biasa dan antrian yang super duper panjang. Tapi menurutku ini tempat yang wajib didatangi jika kalian tidak masalah jalan bertubrukan dengan orang - orang didalamnya.

 

 

 

 

 


4. Wat Pho

Isinya candi Buddha yang sedang tidur dan hits dikalangan turis - turis. Must visit juga menurutku
kalau kalian di Bangkok.


 


 


 



5. Jonker Street

Salah satu night market di Bangkok, aku tidak bisa ke Chatuchak karena kebetulan di Bangkok pas weekdays sedangkan Chatuchak hanya buka pas weekend. Disini menikmati berbagai kuliner di Bangkok dan juga club pinggir jalan.

 


6. Naik Ferry dimalam hari

Aku mengambil Ferry yang khusus turis sistemnya "hop on hop off". Para staff ferry akan menjelaskan setiap titik yang dilewati dan sejarahnya seperti Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, Flower Market dll. Kita bisa turun dimana saja atau berkeliling dari tempat asal lalu kembali ke tempat asal.

 

 

  Wat Arun dimalam hari dipenuhi cahaya



Sekian galleryku liburan di Bangkok.
See you~

Saturday, June 8, 2019

Jogja Day 3

5:30 PM 0 Comments
Akhirnya~~
Hari terakhir di Jogjakarta tercinta.
Karena jadwal pesawat untuk kembali ke Jakarta sore hari jadi pagi -pagi kami memutuskan untuk mencari sarapan dan oleh - oleh dan shopping batik di sekitaran Malioboro sambil menunggu checkout dari hotel.
Tidak lupa membeli oleh oleh untuk keponakan dan orang tua supaya tidak mendapat cap tante dan anak durhaka.

1. Gudeg Yu Djum
ada hampir diseluruh penjuru kota Jogja

Sebelum beli batik di Malioboro dan checkout dari hotel, kami memutuskan untuk sarapan gudeg dulu. Gak ke Jogja namanya kalau belum makan Gudeg.




2. Tempo Gelato
Jl. Prawirotaman No.43, Brontokusuman, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55153

Setelah checkout dari hotel, dijemput bapak sopir yang sama, pergi beli bakpia langsung ke pabriknya, kami memutuskan untuk mencoba Tempo Gelato di Jogjakarta, 

Aku pesan rasa Lemongrass dan Vanila kalau gak salah HA HA. Lemongrass the best. 


 



3. Soto Batok Mbah Katro
Sambisari, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55571


Sebelum menuju ke Bandara kami mengunjungi Soto Batok Mbah Katro untuk makan siang. Sebagai orang yang tidak terlalu suka soto kuah bening ini adalah the best soto yang aku makan seumur hidupku dan harganya 5000an saja, es teh manis 2000an, tempe 500an, sate kulit 1000an.

Porsi sotonya kecil jadi wajib beli 2 ya! W A J I B. Gilasih ini enak dan nagih banget! Ditambah disekelilingnya sawah sawah gitu.
Sempat terlintas mikir "ini kalau bule makan disini pasti pada gak mau ya? Gak percaya soalnya ada makanan semurah ini! Gilasih murah banget!!!"
Aku ingin kembali ke Jogja untuk menikmati soto ini. 


 


Beberapa tempat yang tidak aku sebutkan karena tidak ada footagenya
1. Oseng oseng mercon
2. Singkong di Bukit Rhema


See you di perjalananku selanjutnya~

Friday, June 7, 2019

Jogja Day 2

3:48 PM 0 Comments
Mari melajutkan perjalanan cinta wisata ini..

Jogja part 2.
Kota Jogja ini menurutku pas banget buat yang setiap harinya dipenuhi dengan angkutan umum, keriwehan di pagi hari mesti berangkat kerja dan kedinamisan kantor masing - masing.
Karena kalau di Jogja ini kerasanya nyantai, tenang dan adem.

Perjalanan hari kedua kami mulai di pagi hari menyewa sopir yang akan menemani kami 1 harian penuh dn mengantar kami kemanapun.

1. Punthuk Setumbu
Jl.Borobudur Ngadiharjo KM 4 km, Kurahan, Karangrejo, Kec. Borobudur, Magelang, 

Memutuskan untuk ketempat ini karena pingin sekalian ke Gereja Ayam. Katanya dari sini bisa ditempuh dengan jalan kaki sama persis sama pelem AADC2.

Ditempat ini kebanyakan spot foto ala ala dan bisa ngeliat candi Borobudur dari jauh. Mayanlah ya~

 

 

 
 


2. Bukit Rhema
Karangrejo Gombong, Kurahan, Kembanglimus, Kec. Borobudur, Magelang, Jawa Tengah 56553

Dikutip dari websitenya https://bukitrhema.com/id/home, gereja yang terkenal dengan nama Gereja Ayam ini sebenarnya bukan ayam tapi merpati. Dan Bukit Rhema ini bukan sebagai gereja tetapi sebagai rumah doa segala bangsa.

Perjalanan ke Bukit Rhema kami tempuh dengan berjalan kaki. Lumayan jauh dan jalannya terbuat dari tanah. Okelah untuk olahraga. HA HA 

Perjalanan menuju Bukit Rhema
 


 



3. Sate Klatak  Pak Pong
Jl. Sultan Agung No.18, Jejeran II, Wonokromo, Pleret, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791

Setelah kecapean jalan kaki ke Punthuk Setumbu dan Bukit Rhema ini adalah waktu yang paling kusukai. M A K A N !
Kami memutuskan untuk makan di Sate Klatak Pak Pong dan disuruh menunggu kurang lebih 40 menit sampai makanan bisa dihidangkan diatas meja *elus perut*

Setelah menunggu lapar gundah gulana merana, akhirnya yang ditunggu tunggu datang jugaa. 
Karena lapar mata kita memesan makanannya way too mucccchhhh

 

Tengkleng my loveee~~~


 4. Marisini Coffee
 Jl. Sidomukti, Tiyosan, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
 
Sebelum balik ke hotel kita memutuskan untuk bersantai ria ngopi manja di Marisini Coffee. Tempat ini hasil rekomendasi bapak sopir, katanya tempat ini lagi heitzZzz di Jogja. 
Ada pilihan outdoor dan indoornya.

 

  

 

 

 



5. Angkringan
Setelah dari Marisini Coffee kita memutuskan pulang ke hotel untuk bersih bersih dan malamnya melanjutkan pergi ke angkringan Jogja 
Kami menginap di Neo Hotel Jogja dan untuk pergi ke angkringan sekitaran Malioboro cukup dengan berjalan kaki. 

Angkringannya gak enak banget, bakso bau amis dan makanan yang tidak memuaskan. Kami ngobrol sampai jam 12an dan balik ke hotel lanjut ngobrol di hotel~

 


Sekian hari kedua kami di Jogjakarta~
See you later