Monday, June 17, 2019

# SyepTrip

Gallery Cambodia - Phom Penh Part 1 : S21 Genocide Museum

One of the most exciting place I've ever visited is this one. Phom Penh city.
Karena ini adalah salah satu negara kesukaanku, I will tell you a lot of facts and story about this country especially Phnom Penh city! Dan aku bagi ke beberapa part karena kalau dalam 1 post bakalan panjang beneurrr :)))

Kota yang dituju di negara ini adalah Phnom Penh ibukota Cambodia.
Kota ini lebih memilih pembayaran pakai dollar dibandingkan dengan mata uang mereka sendiri, para pengemudi tuktuk yang ramahnya luar biasa menyambut dengan senyum menawarkan untuk mengantar ke hotel.
Dari tuktuk ke hotel kurang lebih 10km dihargai 5$.
Di kota ini kalau harga dibawah 1$ akan dikembalikan dengan mata uang riel. Agak ribet sih.

Masyarakat disini, ramah, baik, murah senyum dan gak pelit kasi info.
Malam hari makan disekitaran hotel. Harga makanan disini lumayan mahal menurutku, malam itu memesan fuyunghai kerang, 2 nasi, sayur dan air mineral besar habis 12$. Tetapi tidak menurunkan kecintaanku atas kota ini karena setelah makan diberikan senyuman yang lebar dan free bubur kacang ijo *iya rasanya kayak bubur kacang ijo*
Mba pelayannya juga gak bisa bahasa inggris jadi.....google translate to the rescue. Ketik dalam bahasa inggris terus terjemahkan ke bahasa sana.

 


1. Keliling kota Phnom Penh

Hotel yang kupilih adalah Zinc Hotel yang berada tepat didepan Central Market Phnom Penh.

 

Di luar hotel akan ada banyak supir tuktuk yang menawarkan jasa berkeliling kota Phnom Penh. Kalau mau tau harus nawar harga berapa cek dulu di aplikasi Grab (Grab disana juga tuktuk) baru tinggal tawar harga sesuai Grab atau dibawah Grab.

Aku berkeliling kota Phnom Penh pakai jasa tuktuk dari jam 9 pagi - 3 siang dipatok harga 25$. Akan diantarkan ke destinasi turis yang ada di kota mereka.

 

Salah satu yang seru dari bapaknya adalah dia curhat mengenai keadaan negara Cambodia dari sudut pandangnya saat beristirahat setelah mengelilingi kota Phnom Penh. 

1. Raja negara Cambodia yang berumur 65 tahun dan masih jomblo. Pas saya tanya nanti penerusya siapa Pak? Dia jawab sambil tertawa "Ya gak tau" 
2. Rata rata gajinya kecil di sini, jadi anak - anak milenial banyak yang pergi kerja ke Taiwan, Korea, Malaysia atau Jepang. Bapaknya sendiri bilang penghasilan dia kira-kira 150$ per bulan dan biaya makan perhari 3$-4$
3. Banyak orang Indonesia yang datang kesini buat main kasino



2. S21 Genocide Museum Phnom Penh

This place is places with nightmares for Cambodian.
Ini adalah tempat dimana para rezim Khmer Rouge menyingkirkan orang - orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Baca lengkapnya disini : https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Genosida_Tuol_Sleng

 

  • Harga masuk 5$ tanpa audio dan 8$ dengan audio
  • Saranku masuklah pakai audio karena penjelasan disetiap tempat dan gambar itu minim sekali. Aku masuk tanpa audio #AnakReceh dan pas masuk kedalam bersama rombongan bule - bule ikut kedapatan audio *rejeki gak kemana* dan aku jadi tau betapa penting audio itu   

 

  • Dilarang ambil foto didalam ruangan *walaupun tetap ada yang bandel* and you can google it absolutely yang isinya kebanyakan keadaan korban yang sudah meninggal, cara mereka meninggal dan bagaimana keadaan saat mereka ditemukan meninggal, tapi aku memutuskan untuk tidak mengambil foto didalam ruangan dan fokus ke setiap cerita dari audio
  • Saat liat foto para korban, alat - alat yang digunakan untuk penyiksaan, keadaan saat mereka ditemukan dan tidak bernyawa dan juga kondisi sel mereka aku merinding dan memutuskan melangkahkan kaki keluar. 
  • Ada 5 building yang bisa kita masuki

  • Foto ini adalah peraturan rezim Khmer Rouge untuk tahanan Cambodians
  • Btw, jangan kaget kalau banyak yang sedih dan nangis sesenggukan terutama para bule - bule. 

  • If you want to take an instagramable photos looking nice, smile or even jump. Please dont. Ini tempat penyiksaan dan banyak orang yang meninggal. So, please dont.  
  • Behave well and dress appropriate 

 

  • Salah satu korban rezim yang selamat dan masih hidup sampai sekarang. Dia menjual buku mengenai pengalamannya selama masa rezim Khmer Rouge
 

 "Never will we forget the crimes during the Democratic Kampuchea Regime"

  

 

Dari tempat pertama yang kukunjungi ini membuatku makin menyukai traveling ke negara - negara kecil yang punya sejarah, membuatku sadar bahwa rasa keingintahuanku besar banget, membuatku sadar kalau traveling itu gak sekedar foto - foto cantik tapi juga belajar.


Cont. Part 2 : tempat dimana para tahanan disiksa dan dibunuh : Killing Fields

2 comments:

  1. Thanks for a very interesting blog. What else may I get that kind of info written in such a perfect approach? I’ve a undertaking that I am simply now operating on, and I have been at the look out for such info. prince chenzhi

    ReplyDelete