Thursday, December 7, 2017

Belajar Sejarah & Spot Foto di Benteng Fort Rotterdam

5:16 PM 0 Comments
Hi!

Masih tentang long weekend kemarin, aku sempat mengunjungi salah satu peninggalan sejarah kerajaan di kota Makassar yaitu Fort Rotterdam.

Benteng Fort Rotterdam terletak di Jl Ujung Pandang, Bulo Gading. Berada di pinggir pantai sebelah barat kota Makassar.

Fort Rotterdam ini dahulu bernama benteng Udjung Pandang yaitu peninggalan kerajaan Gowa Tallo. Benteng ini dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa ke 9 bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung.
Benteng ini berbentuk seperti penyu dari atas dimana penyu dapat hidup di darat dan lautan, sama dengan kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun lautan.

Lalu karena suatu perjanjian yaitu perjanjian Bungayya yang salah satu pasalnya adalah mewajibkan kerajaan Gowa untuk menyerahkan benteng ini kepada Belanda maka diubahlah nama benteng ini menjadi Benteng Fort Rotterdam dan digunakan sebagai pusat penampungan rempah - rempah di Indonesia bagian timur.

source 

sisi depan yang butuh perjuangan ambil gambarnya

Setelah masuk kedalam, kalian akan melihat hamparan rumput hijau dan juga museum yang berisikan baju adat ataupun patung - patung khas Makassar. Aku tidak masuk karena kondisi yang tidak memungkinkan karena saya mengejar untuk melihat sunset di Goedang Popsa.



Halaman hijau yang luas benar - benar menyejukkan hati. Kita juga disambut dengan bangunan khas Belanda.

Add caption

Sebenernya kesini tidak ada plan sama sekali. Makanya tidak punya banyak waktu untuk menjelajah Fort Rotterdam ini.

Btw, tiket masuknya G R A T I S ya. #AnakReceh. Kalian cukup isi buku tamu, ada juga bapak yang akan menawarkan jasa untuk menjadi tour guide menjelaskan sejarah Benteng Fort Rotterdam ini. 


Foto di depan museum La Galigo

Sekarang aku akan jabarkan beberapa tempat spot foto yang lumayan bisa menghias instagram kalian. 

1. Kalian akan banyak menemukan jendela - jendela jadul khas Belanda. 



2. Sebaiknya datang di saat awan yang bagus. Karena Benteng ini sifatnya terbuka akan bisa mengambil foto awan yang bagus untuk spot foto kalian.

Kalian bisa mengelilingi dan naik keatas untuk melihat - lihat sekeliling Benteng dan berfoto.




Setengah jam berkeliling di daerah Benteng ini cukup menguras keringat.
Kalian akan menemukan lebih banyak spot foto yang bagus jika lebih mendalami sisi Benteng Fort Rotterdam ini.

Hope you have a great journey peeps! XD



XOXO


Monday, December 4, 2017

Menikmati Sunset di Goedang Popsa - Makassar

8:46 PM 0 Comments
Hi!

Long weekend kemarin aku punya kesempatan lebih buat menjelajah kota Makassar.
Lumayan banyak tempat yang aku kunjungi salah satunya adalah Goedang Popsa.

Alamatnya ada di Jl Ujung Pandang No. 4, Bulo Gading. Disamping Kampoeng Popsa dan sebrang Fort Rotterdam.

Goedang Popsa dulunya adalah penyimpanan alat - alat olahraga air dan disulap menjadi casual dining dan tempat nongkrong. Lokasinya di pinggir pantai.

lokasi diluar goedang poepsa

Aku bersama temanku pergi kesana sekitar jam 5an khusus untuk menikmati sunset.
Sesampainya didalam kita disuguhi oleh suasana yang nyaman dan cocok banget buat nongkrong rame - rame. Dan gak disangka banyak keluarga yang makan ditempat ini.


Makanan yang disediakan adalah tipe western, mulai dari pizza, pasta, pisang ijo modern, pisang goreng modern, fish & chips, burger dan masih banyak lainnya.

Karena tujuan utama kesini hanyalah melihat sunset dan juga memastikan apakah Goedang Popsa ini sesuai dengan ekspektasi kita maka aku hanya memesan jus jeruk seharga 35K #AnakReceh detected.
Hahaha gak kok, karena sebelum kesini kita sudah makan Coto Makassar dulu jadi perut udah benar - benar keisi.

Intinya disini kalian beli pemandangan dan suasana juga selain untuk makan.
Disediakan tempat duduk di bagian dalam dan luar


Goedang Popsa juga menyediakan minuman seperti mojito, beers, whiskey dan liquor lainnya.



So, is the sunset really worth it? Let you be the judge ya..

Menurutku suasananya nyaman banget buat nongkrong, menikmati angin pantai dan juga menunggu untuk melihat sunset. 

Ditambah kafe ini dikelilingi oleh pohon - pohon hijau yang ngebuat mata jadi lebih seger. 

beberapa perahu sekitar cafe
Beberapa perahu yang bersender di pinggir pantai.

detik detik menunggu sunset



And here we gooo. The sunset. Foto ini diambil without any filter. Kalian bisa menilai sendiri bagaimana sunsetnya ditemani segelas orange juice :)


Tempat ini cocok banget buat yang mau menikmati weekend di hari Sabtu dan juga bersantai bersama kerabat ataupun saudara.


Tapi kalau kalian duduk diluar tidak ada colokan. Jadi isi dulu baterai kamera/hp yang kalian punya supaya bisa puas foto - foto atau sekedar berbagi di sosial media. Yaelah bawa powerbank Sep!! :)


See you on my next trip!




XOXO


Thursday, November 30, 2017

Samalona Island - Makassar

5:57 PM 0 Comments
A little trip to Samalona Island begins..

adik kecil melawan ombak
Untuk ke pulau Samalona, kalian harus pergi ke dermaga dekat Benteng Rotterdam lalu menaiki kapal kecil. Perjalanan yang ditempuh sekitar 45 menit.
Kalau rombongan melebihi 20 orang kemungkinan akan dapat kapal yang besar.
Rombonganku ada 7 orang, kami menaiki kapal yang kecil dengan membayar 400 ribu pulang pergi pulau.
Kita bisa menelfon kapan saja untuk minta dijemput ke pulau setelah puas bermain disana.
Fyi, kapal hanya menyediakan 2 pelampung, jadi bagi yang parnoan silahkan bawa pelampung dari rumah masing - masing.
Dan jangan pergi disiang/sore hari karena ombak besar atau pergi disaat musim hujan. Please, jangan menjemput maut he he he he...

Kita mulai naik kapal sekitar jam setengah 10 pagi, ombak masih tenang dan kecil. Sedikit hempasan ombak membuat kapal kecil kami oleng. Belum ada rasa takut karena rasanya seperti main di arena permainan dufan.


dermaga pulau Samalona

Sesampainya disana, belum banyak pengunjung yang datang.
Jika kalian ingin menginap, banyak penyewaan rumah/tempat inap. Banyak turis juga yang berasal dari Malaysia maupun Korea.

rumah panggung warga

First impression sesampainya disana adalah hati yang kecewa, karena menurutku pulaunya kurang terawat. Lumayan banyak sampah yang berserakan.



Tapi diatas itu semua, hatiku bergejolak ketika didepan mata sudah bisa melihat pantai dan bisa berenang sepuasnya.





Kalian bisa snorkeling dengan membayar kurang lebih 30 ribu dan bermain banana boat dengan membayar 15 - 30 ribu/orang



Rombongan kami pun menempati salah satu gazebo yang dibayar 50ribu untuk dipakai sepuasnya. Btw, ibu -ibunya mintanya tiba - tiba lo. Kita pikir gratis rupanya bayar :p

gazebo pulau samalona

Untuk berenang dan menyeburkan diri di pantai Samalona kalian harus berhati - hati karena karangnya tajam booookk! Berhasil melukai telapak kaki.
Jika kalian tidak mau melukai diri sendiri, silahkan sewa kaos kaki anti karang harganya sekitar 15 ribu



Akhirnya nyebur!!

muka terlalu bahagia karena lupa kapan terakhir kalinya kepantai

So, sekitar jam 2 kita memutuskan untuk pulang disertai dengan hujan rintik - rintik.
Tadinya, mau diundur karena hujan, tetapi semakin sore berarti ombak juga semakin besar. Akhirnya kita tetap memutuskan untuk pulang.

Dan yang kami takutkan pun terjadi, ombak besar hampir masuk ke kapal. Ntah sudah berapa kali berkomat - kamit berdoa Bapa Kami terucap dari mulutku :p Ditambah kekhawatiran pelampung yang disediakan hanya 2.

Kita semua tegang dan tidak bergerak sama sekali karena takut jika kami bergerak kapal akan oleng.
WOW such an experience HAHA

Untuk sementara waktu aku akan berpuasa ke pulau menaiki kapal kecil..


Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai akhir.
Sampai ketemu di cerita selanjutnya




XOXO





Wednesday, November 29, 2017

[Trip To Toraja] Part 3 Lolai-Negeri di Atas Awan

8:33 AM 0 Comments
Hi!

Ini adalah hari terakhir di Toraja. Kita menginap di tenda tepat di daerah Lolai karena awan akan muncul di pagi hari sekitar jam 8 - 10 pagi.

Di tempat ini aku tidak bisa kasi foto yang banyak karena semua foto di HP hilang. Maklum kesalahan teknis :(

Lolai ini tepatnya ada di Kabupaten Toraja, Sulsel tepatnya di Kampung Lolai, Kecamatan Kapalapitu

Lolai - Negeri di Atas Awan
Awannya belum full sempurna. Foto ini diambil sekitar jam 7 pagi. Sedangkan orang - orang disana bilang sebaiknya kita menunggu sampai jam 10an dimana awan akan full sempurna..

Pengunjung banyak yang mulai menyerah dan memutuskan untuk pulang ketika melihat awan tidak full sempurna sampai dengan jam 8.

kondisi pengunjung saat menunggu awan
Gerombolan kami memutuskan untuk menunggu di warung kecil penjual indomie dengan teh hangat sambil menunggu awan yang akan full sempurna.

Dan it beyond my imagination!

Penantian kita terbayarkan dengan awan yang full sempurna sekitar jam 10 pagi. Awan akan berputar dan bergerak kearah kita sampai - sampai kita bisa memegang serpihan awan.



Awan mulai berkumpul dan saat nya berfoto - foto ria dan merasakan sejuknya angin dan lembutnya awan.

Yang bertanya - tanya siapa tour guide kita selama perjalanan adalah Kak Yoseo Maya, teman kantor kami yang asli orang Toraja. Dia menjadi tour guide kita selama 2 hari bersama dengan teman - temannya.



Dan inilah akhir perjalananku di Toraja. 2 hari itu belum cukup untuk mengelilingi semua tempat di Toraja.

Tetapi karena besok adalah hari Senin dan waktunya bekerja demi journey berikutnya, kita memutuskan untuk pulang sekitar jam 2 siang dan sampai di Makassar dengan selamat sekitar hari Minggu jam 11 malam.


See you next time, Toraja.


Magical land of beauty, Toraja.



XOXO




Monday, November 27, 2017

[Trip To Toraja] PART 2 Kete Kesu

3:30 PM 0 Comments
Hi!

Ini adalah part 2 dari perjalananku di Toraja - Kete Kesu.

Part 1 - Buntu Burake

Kete Kesu


Kete Kesu adalah suatu kawasan yang didalamnya terdapat peninggalan purbakala seperti kuburan batu. Ada juga tengkorak - tengkorak yang dibiarkan berserakan dan bergelantungan diatas gua.

Terletak 4 km di bagian tenggara Rantepao. Kete Kesu ini terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tana Toraja - Tongkonan - source

Tengkorak yang katanya adalah tengkorak bangsawan zaman dahulu`


Untuk melihat pemandangan seperti diatas kita harus menaiki tangga yang lumayan curam*lagi dan lagi*

Sebelum itu, kita sempat berfoto di jejeran Tongkonan (rumah adat Toraja) sebelum masuk melihat kuburan dan juga tengkorak - tengkorak manja.


Banyak turis yang datang kesini, jika kalian ingin tau setiap sejarah dari kawasan Kete Kesu ini, mereka juga ada tour guide. Tapi karena kami adalah para backpacker yang hanya ingin melihat keindahan dari Tana Toraja kita tidak sewa tour guide. 

Tetapi kita sering berjalan di sebelah tourist sambil sesekali menguping apa yang dikatakan oleh tour guide HAHAHA


Ini adalah tangga yang harus kalian naiki satu persatu demi melihat tengkorak dan beberapa patung jenazah yang ditutup dengan besi jeruji.


Ada satu cerita mistis yang kita dengar yaitu, beberapa kali turis mencoba mencuri tengkorak yang ada di Kete Kesu ini dan si turis tadi kesurupan. Turis harus mengembalikan tengkorak kembali ke asalnya supaya menjadi normal lagi *mulut eug nganga pas denger cerita ini*

Setelah ngos-ngosan sampailah kita diujung tangga mematikan itu dengan rambut lepek dan ketiak yang sudah tidak karuan. 


Diujung dari perjalanan adalah gua, kita boleh masuk kedalam dengan membayar kurang lebih 20ribu/orangnya. 
Awalnya saya ragu - ragu untuk masuk kedalam *liat saja foto ini diambil sebelum masuk ke gua* dengan muka yang cemas dan susah senyum. Tetapi akhirnya memutuskan nekat untuk menghilangkan rasa penasaran. 

Sayangnya tidak ada foto didalam gua karena sangat gelap dan kita hanya dibekali senter kecil. 
Didalam gua lantai sangat licin sehingga tidak dianjurkan untuk memakai sendal atau sepatu flat yang licin. Sebaiknya dilepas saja. 

Didalam gua kita dapat melihat patung berbentuk buaya, tulang rusuk manusia, kepala kerbau dan banyak lainnya. 

Cukup melelahkan didalam gua karena sempit, jalanan licin dan juga gelap. Tour guide menjelaskan patung - patung yang mempunyai arti. 

Scary yet so satisfying. 


Muka puas, bahagia dan tidak menyangka berhasil melewati gua didalam. Oiya, tour guide didalam gua itu anak kecil lo! Umurnya sekitar 10 - 15 tahunan. Lincah banget. 

Last but not least. 

Tidak lupa foto di kumpulan padi yang mengelilingi Tongkonan. 



Magical land of beauty - Tana Toraja

Sampai jumpa di hari terakhirku di Toraja! -Lolai, Negeri di Atas Awan-

XOXO